Aku
terlalu jauh menyimpang.
Hidupku KACAU,
semua yang aku punya dan aku jalani serasa ga ada gunanya.
Inspirasiku hilang
Bahkan aku sendiri yang sengaja membuangnya.
Aku
bener-bener dengan senang hati naik kapal yang JELAS aku tau kapal itu pasti tenggelam.
kadang terpikir kenapa aku ga milih langsung loncat,
menenggelamkan diri, terus MATI?
kenapa aku lebih milih mati pelan-pelann,
disiksaa, dibiarkan hidup tanpa mata dan telinga.
Dan akhirnya, MATI juga.
Lebih goblok dan Idionya lagi,
sadar
akhirnya begitu masiiiihh saja terus aku ikutin.
Seolah berubah pendirian, Terlanjur Basah ya sudah Mandi Sekalian, njegur
sekalian, nyelem sekalian, Mati aja sekaliann.
Aku sadar TUHAN Maha Adil.
Tuhan memberi kesempatan pada kita untuk memilih.
Tapi aku masih sangat-sangat bodoh untuk memilih,
kehidupan
BUSUK yang menyenangkan ini terus saja membuat aku lalai.
kapal yang aku naiki masih belum tenggelam juga,
hanya sedikit terlihat kebocoran kecil,
samar-samar terdengan kebobrokannya,
Dan aku masih terpesona indahnya lautan, nyanyian pantai dan wanita-wanita
cantik didalamnya.
kapal yang hanya akan berlabuh diSATU pelabuhan.
NERAKA.
bahkan sekedar mampir untuk belanja dipulau lain pun serasa mustahil..
.................................................................................................................
Lagi Lagi Lagi dan Lagi....
Tuhan dengan KebijaksanaanNya, KesabaranNya dan Rasa Sayangnya terhadap
mahluk-mahluk lemahNya memberi kesempatan untuk memilih.
kapalku sudah terendam
itu
menandakan kapal ini segera tenggelam dan sapai ditujuannya
sekarang
hanya antara memilih mati dengan cara yang lebih sulit lagi
atau
tenggelam, mati, dan taraaaa..... Pintu NERAKA didepan mata.
Ayahh.....
Bundaa....
Kakak dan adik-adikkuu....
Maafkan Putramu yang belum bisa membuatmu bangga, belum bisa membuatmu
tersenyum bahagia saat mendengar nama Putramu ini disebut.
Maafkan Adik bodoh dan Kakak Idiot kalian
yang
selalu membantah dan tidak memberi contoh yang baik.
Ayahh....
Bundaa...
kenapa kalian selalu percaya saat aku berbohong pada kalian,
kenapa saat aku meminta sesuatu kalian selalu memberikannya
padahal
kalian tidak tahu pasti apa yang kalian berikan sendiri padaku
kenapa kalian tetap selalu menanyakan tentang makan, kesehatan dan kesibukanku
setiap hari
padahal
jangankan bertanya apa pun tentang kalian, menghubungi kalian pun aku tak
pernah.
kalian
terlalu percaya, terlalu lembut, terlalu mudah memaafkan
dan
karena itu lah terlalu sulit bagiku untuk membalas semua yang kalian berikan
.................................................................................................................
Separuh
kapalku terendam
Aku
mengingat kebodohan-kebodohan yang pernah aku lakukan,
dan
semoga inilah kebodohan terakhirku,
Lagi-lagi aku memilih mati dengan cara yang lebih sulit lagi.
Meskipun terlihat mustahil
Walaupun dengan ini tidak menutup kemungkinan aku tetap akan terdampar di
Neraka yang lainnya.
Tapi inilah pilihanku,
Aku harus
terjun dan berenang,
Entah
kemana
Tidak ada
pulau disekitarku
Dan aku masih terus berfikir apa yang akan aku lakukan setelah aku terjun nanti
arah mana
lagi yang aku pilih
kemana
tujuanku....
AAAGGHHHHHH......
Sial, tidak ada waktu lagi.
aku terlalu banyak berfikir
Waktu aku
memilih kapal ini dulu pun aku tak berfikir sama sekali
kenapa aku harus bingung sekarang?
OKEE.....
Aku loncat
berenang
menjauhi kapal bobrok ini,
menjauhi kehidupan Busukk yang menyenangkan
atau mungkin menghampiri kehidupan yang lebih Busuk lagi
Atau apa lah terserah,
Tapi, semoga ini lah kebodohan terakhirku....
.................................................................................................................
Samar
terlihat kapal bobrok itu tenggelam
mungkin
memang misinya hampir usai
Seolah terhindar dari Neraka
Tapi tidak,
Aku
sekarang berada dineraka yang lebihh besar..
Ditengah samudra tanpa pulau
tanpa
tujuan
sendirian.....
Ini lebih
menyiksa dari pada harus tetap hidup tanpa mata dan telinga.
Sekarang aku tak punya apa-apa.
hanya terus berenang,
menatap lurus kedepan
mencari
suatu tujuan
yang belum tentu itu pun menyenangkan.
Semua ini
demi kalian, tentang kalian, dan hanya kalian....
Ayah, Bunda, Kakak, Adik dan semua saudara-saudaraku yang selalu memberikan
segalanya.
sahabat-sahabatku yang selalu memberikan inspirasi hidupku.
walau mungkin tidak merubah apapun, tapi inilah kehidupan Dunia.
kita harus berusaha memulai perubahan, atau mati muda
tanpa sempat menesal bahwa jalan itu salah.
Ayahh....
Bundaa....
Maaf atas segalnya....
Maaf atas sikapku selama ini...
Maaf atas kebohongan-kebohonganku...
Maaf atas harapan-harapan palsu yang aku tawarkan kepada kalian.....
Aku akan
berusaha
membuat kalian bangga untuk berkata
" YAA, Dia Adalah putraku,...."
........................ THE END ..............................